Wednesday, July 30, 2008

Diklat

Tak disangka di tempat diklat ternyata ada hot spot. Jadi bisa mengobati kerinduan untuk menulis blog dan browsing internet. Jadi nyesel udah underestimate institusi sendiri. Jadi bangga ternyata institusi tempat kerjaku gak ketinggalan informasi terkini.

Friday, July 11, 2008

duren karo duku

Lagi browsing internet maca-maca tentang Bumiayu, nemu blog apik kur sayange wis lawas ora di update arane http://inpas.blogspot.com/. salah sijine nyeritakna produk unggulan sing Bumiayu sing saiki wis langka. Jebule Bumiayu tau dadi produsen duku karo duren, ora nyangka ana duren bayur. Nyong ngertine Bumiayu kur memproduksi beras sing enak karo krupuk rambak. Ari diperhatikna, mungkin sing wis langka kuwe bisa diolah maning. Saiki tah wis angel ndeya, soale rega pupuk wis larang nemen, durung winieh, lahane juga terbatas.
Yen diperhatikna maning sebenere akeh hal-hal sing menarik perhatian, misale terbang kaliwadas karo duren kaligadung.
Mudah-mudahan sing apik-apik sing ana ning bumiayu tetap melekat.

Tuesday, July 8, 2008

bersambung

Dimanapun di dunia ini ternyata faham keagamaan menjadi isu yang selalu menarik perhatian. Di Amerika Serikat, yang seringkali dijadikan barometer penegakan demokrasi, warga negaranya masih sangat berhati-hati dalam memilih pemimpinnya, meskipun calon tersebut berasal dari agama yang sama, tetapi di luar mainstream, apalagi calon dari luar agama mayoritas yang dianut, mereka akan lebih berhati-hati dalam menyikapinya.
Terdapat dua buku yang terkait konflik yang cukup menarik untuk dibaca. Sementara ini saya catat dulu judulnya: yang pertama, Indonesian Top Secret Membongkar Konflik Poso oleh Drs. M. Tito Karnavian, MA. dkk dan yang kedua, Identity and Violence The Illusion of Destiny oleh Amartya Sen.

Monday, July 7, 2008

Silaturahmi

Hari Sabtu kemarin saya menghadiri acara resepsi khitanan anak salah seorang kawan di kantor. Acara diadakan di Restoran Situ Gintung, Ciputat. Di dekat pintu masuk terdapat bangunan yang berisi tempat kasir, beberapa tempat duduk dengan mejanya, toilet. Keluar bangunan arah ke belakang terlihat ruang terbuka yang luas dengan landscaping yang menarik. Terdapat tangga batu menurun menuju tanah rerumputan yang lapang. Saya melihat setu di bagian paling belakang, menambah perasaan nyaman dengan memandanginya. Tempat bermain anak-anak di bagian sebelah kanan, dan terdapat beberapa rumah panggung. Saya pernah makan di tempat itu sebelumnya dan tidak ada kesan yang istimewa yang saya rasakan, tetapi saya merasa terkesan ketika melihat model pesta kebun yang diadakan yang tertata dengan bagus. Bisa jadi inspirasi untuk acara sejenis lima tahun lagi, :) ketika anak saya sudah cukup besar untuk disunat.

Saturday, July 5, 2008

Happy Blogging

Ternyata menulis blog yang baik tidak semudah yang saya kira. Ketika menceritakan suatu kejadian, saya harus memberikan data-data pendukung, meskipun itu hanya satu bagian kecil dari satu peristiwa pada satu saat. Diperlukan juga alur cerita dari pembukaan, isi, dan penutup. Apalagi kalau itu akan dikembangkan menjadi tulisan yang komprehensif.
Sementara ini nulis yang ringan-ringan dulu. Ngeblog bukan untuk menambah kepusingan, tetapi untuk menambah keceriaan. Saya yakin, ketika menulis sudah menjadi kebiasaan, maka kegiatan tersebut tidak akan saya anggap sebagai beban.
Saya membayangkan sulitnya menulis feature, cerita pendek, novel di media cetak. Si penulis harus meluangkan waktu untuk melakukan studi kepustakaan dan mencari data di lapangan, dengan melakukan wawancara dan dengan mengamati kejadian sekitarnya.
Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Kenapa saya begitu serius memikirkan tentang suatu tulisan? Saya rasa, saya sedang tidak ingin kelihatan bodoh ketika suatu saat seseorang membaca tulisan dalam blog saya. Saya ingin membuat pembaca terkesan dengan tulisan saya. Seharusnya, saya tidak harus peduli dengan penilaian orang tentang tulisan saya. Setiap kepala memiliki isi otak yang berbeda. Mereka bisa berkomentar apa saja sesuka mereka, saya juga.

Friday, July 4, 2008

Reuni

Nanti malam saya punya rencana untuk datang ke acara pertemuan alumni the University of Sydney. Dua teman dari satu departemen bilang gak bisa hadir, alasannya gak dapet tiket ke Jakarta dari Purwokerto. Satunya, lagi ada acara di Puncak sampai malam.

Di bawah ini konfirmasi undangan yang saya terima:


Date: Wednesday, July 2, 2008, 6:19 PM

Dear
Anwaruddin,

Thank you for your interest in attending the Jakarta Alumni Cocktail Reception. As part of the University of Sydney Alumni community, we have pleasure in confirming your complimentary registration.

The Alumni Cocktail Reception will be held at the Four Seasons Hotel Jakarta and will commence at 7:00 pm and dress for the evening is ‘business attire’. If you have not already done so please let me know of any dietary requirements.

If you have any queries, or I can assist in any way, please feel free to contact me at this email address or on +61 2 9036 9278.

We look forward to seeing you in Jakarta !

Kind Regards,

Florence
Gray-Weale

Events
Assistant, Alumni Relations Office

Community &
Alumni Engagement Division
Alumni Relations
Office, Room K6.06
Top Floor, Quadrangle (A14)
The University of Sydney
NSW 2006

P +61 2 9036 9278 F +61 2 9351 6868


Kutu Buku

Sepanjang perjalanan hidup, banyak hal yang terkait dengan pertemanan dengan berbagai watak yang mereka miliki. Ada yang pendiam, pemberani, pengecut, munafik, baik hati, dan sebagainya. Beberapa yang menarik perhatian saya salah satunya adalah salah satu kawan di SMA. Dia seorang pekerja keras, badung, pernah tidak naik kelas di SMA. Ketika semua anak-anak dalam satu kelompok lebih banyak bermain tanpa belajar, ada salah satu kawan yang tetap bisa berprestasi. Saya menjadi penasaran. Saya akui dia memang cerdas, tetapi yang lebih mengejutkan saya ketahui ketika kami menginap di rumahnya. Ketika semua kawan tertidur karena kelelahan setelah seharian bermain, dia masih menyempatkan waktu untuk membaca buku sebelum tidur, padahal pagi harinya harus sekolah. Ketika saya tanya ke dia, dia bilang itu sudah biasa. Hebat! Dia kemudian diterima di satu Perguruan Tinggi Negeri. Setelah itu tidak pernah dapat kabar lagi tentang dia.

Wednesday, July 2, 2008

Emak

Sudah lebih dari seminggu Emak berada di Jakarta, namun baru dua hari berada di rumahku, setelah sebelumnya menginap di tempat adik. Selama ini beliau menetap di desa Kalisantri, Bumiayu. Pagi ini emak minta diantar ke Tanah Abang, tetapi saya bilang bahwa saya tidak bisa mengantar dengan alasan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan saya minta istri untuk mengantar beliau dengan taksi.
Terbersit rasa bersalah mengatakan demikian. Hanya untuk meluangkan waktu sedikit saja untuk beliau tidak bisa saya lakukan. Beberapa hari di rumah saya, sebentar saja saya bisa ngobrol dengan beliau.
Terbayang ketika masih remaja, saya bangun pagi untuk sholat shubuh, saya lihat emak sudah berpakaian rapi. Segera setelah sholat, beliau berangkat ke pasar untuk berbelanja sebagai persiapan untuk berjualan makanan di warung. Sebelum waktu sholat maghrib, baru beliau kembali ke rumah. Hal itu dilakukannya selama bertahun-tahun guna membantu keuangan ayahku yang hanya menjadi pegawai rendahan. Hasil dari kerja kerasnya, saya dan adik-adik bisa menyelesaikan kuliah.
Sungguh, perhatian, didikan, kerja keras dan kasih sayang orang tua tidak pernah dapat tergantikan.

Tuesday, July 1, 2008

Tanggal siji gajian wir!

Sebenarnya cerita berikut tidak ada hubungannya dengan kesenangan saya setiap tanggal satu menerima gaji, tetapi cara kawan saya menghibur diri.
Kawan saya yang polisi cerita. Ketika mengikuti pendidikan di Pilipina, dia ditanya oleh dosennya tentang gaji yang diterima oleh pegawai pemerintah seperti dirinya. Dia menyebutkan jumlah gaji yang diterimanya. Dosen tersebut kaget dan komentar, pantas saja banyak pegawai yang korupsi di Indonesia. Dia menyampaikan hal tersebut karena melihat kecilnya jumlah gaji yang diterima oleh kawan saya tersebut apabila dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh orang Pilipina pada level yang sama. Kemudian dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal tersebut hanya bisa untuk membangunkan cacing yang sedang tidur dalam perut, tidak mengenyangkan. Dia menyampaikannya sambil tertawa.

Pekan Raya Jakarta 2008

Tadi malam pulang dari kantor jalan-jalan ke Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran bersama keluarga. Di atas gedung terlihat tulisan besar JIEXPO yang menyala merah. Karcis seharga Lima Belas Ribu Rupiah per orang. Saya pikir hari Senin tidak padat. Ternyata perkiraan saya keliru. Untuk jalan saja sulit saking padatnya. Dengan semangat anak dan keponakan bermain-main di Taman Hiburan. Saya lihat dari kejauhan anak-anak Slank sedang manggung. Beberapa jenis stand yang sempat dikunjungi ada pakaian dan kerajinan tradisional, motor, mobil, juga furniture. Terlihat juga banyak penjual makanan dan mainan.
Di banyak stand tertulis bahwa kupon karcis bisa ditukar dengan makanan dan minuman. Saya pikir dengan menukar kupon itu saya tidak perlu membayar, ternyata tidak gratis. Jangan lupa juga untuk mengecek jumlah karcis yang dibeli. Ketika saya antri ada orang yang protes kepada penjaga loket karena memberikan karcis kurang dari yang dia bayar. Kalau tidak tahu sebaiknya bertanya kepada petugas. Banyak Polisi dan penjaga keamanan di luar dan di dalam tempat pameran.
Jam 9 malam saya putuskan untuk pulang, karena anak-anak terlihat sudah kelelahan dan mengantuk. Parkir mobil di Pintu 7, ketika keluar mau pulang di Pintu 9, jadinya harus jalan memutar menuju ke tempat parkir. Rasa lelah yang saya rasakan sejak keberangkatan menjadi tidak terasa karena melihat keceriaan anak-anak.