Friday, February 19, 2010

Senyum

Kalau berangkat agak siang ke kantor di Jakarta, saya lewat tol outer ring road dari pintu tol BSD atau Pondok Pinang. Perjalanan terasa cukup jauh dan lama. Mobil-mobil berlari kencang dan saling berkejaran. Jalan tol juga seringkali macet, karena banyaknya kendaraan yang lewat.
Setiap melewati pintu tol untuk membayar tiket, petugas tol hanya memberikan karcis atau kembalian uang tanpa ekspresi. Saya beberapa kali melewati pintu tol dekat Taman Mini Indonesia Indah, petugas tol menyapa atau mengucapkan terima kasih kepada saya. Saya membalasnya dengan menjawab terima kasih kembali atau tersenyum. Ketika melakukan itu rasanya wajah menjadi lebih segar. Ketegangan yang saya rasakan ketika mengemudi menjadi cair. Ternyata sapaan singkat atau ucapan terima kasih, atau bahkan hanya dengan memberikan senyuman, bisa merubah keadaan seseorang menjadi lebih baik seperti yang saya rasakan.
Terima kasih saya ucapkan kepada mereka. Meskipun tidak saling kenal, tetapi mau menyapa atau tersenyum.
Rasanya sudah sangat jarang saya melihat orang-orang tersenyum dengan ikhlas dalam pergaulan orang dewasa yang penuh dengan kepura-puraan.

Wednesday, February 3, 2010

Tokoh Bumiayu

Beberapa hari setelah mengikuti IELTS, dadi kemutan pelajaran Bahasa Inggris nang SMPN 1 Bumiayu. Gemiyen arane nesih SMP Negeri Bumiayu ning Kalierang, perek karo Bisokop Sena. Gurune ari mangkat mulang nganggo pit. Sayang sekali aku wis klalen arane (sorry ya Pak, tapi aku tetep hormat karo njenengan). Tapi enyong nesih kemutan arane mirip karo arane guru basa jawa. karena olih nilai lumayan, dadi seneng maca2 Bahasa Inggris.
Sebenere enyong pengin nemen bisa bahasa arab. Seneng rasane mbayangna bisa ngobrol nganggo bahasa Arab karo guru ning SDI Taallumulhuda, tapi durung kesampean. Ngertine naam karo la thok.
Aku ya nesih kemutan lagi kelas telu SD, Pak Yahya Muhaimin karo kancane sing Amerika ngomong ning ngarep kelas. Kejadian kuwe ndadekna aku seneng ngringokna siaran radio australia.
Saya yakin Pak Yahya banyak menginspirasi warga Bumiayu untuk meraih pendidikan tinggi. Jasanya dalam mengelola yayasan Ta'allumulhuda tanpa pamrih juga patut diacungi jempol. Mungkin banyak dari warga Bumiayu yang tidak sadar bahwa peran beliau dalam mencerdaskan warga Bumiayu sangat signifikan.
Kawan-kawan dari Sirampog sampai Jipang banyak yang memutuskan untuk sekolah atau kuliah di luar Bumiayu karena mendengar tentang profil beliau yang sukses meraih prestasi tertinggi di bidang akademis di luar negeri.
Sebagai manusia biasa tentunya beliau mempunyai kelemahan, tetapi hal tersebut sangat kecil artinya dibandingkan dengan peran beliau di bidang pendidikan.