Tuesday, June 17, 2008

A piece of memories

Menonton televisi yang memberitakan tentang pengumuman ujian nasional mengingatkan kembali masa-masa ketika masih sekolah tahun 1986-1987. Meskipun hanya dua tahun di SMAN 16 Palmerah Jakarta (masih kebanjiran gak ya?), tetapi sangat berkesan. Dimana ya temen2 SMA dulu kayak Dida yang suka gue tebengin naik motornye, Ocem (Hendri), Michael, Nicholas, Ivan, Yola, Deni, Anggi, Rida, Nunik, Angga, Sondang dan lain-lain. Terakhir ketemu Rahmat di KRL Bogor Express. Itupun sekitar 3 tahun lalu.
Seperti umumnya siswa sekolah menengah, setelah pengumuman kelululusan, bagi yang lulus melampiaskannya dengan mencoret-coret baju teman-teman, begitu juga yang saya lakukan. Setelah itu, bingung mau ngapain. Orang tua meminta untuk pergi ke Bandung untuk belajar bersama sepupu yang waktu itu kuliah di Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung.
Singkat kata, saya ikut SIPENMARU (sekarang SNPMPTN). Ketika pengumuman, yang dipusatkan di Parkir Timur Senayan, ternyata saya tidak melihat nama saya tercantum dalam koran yang saya beli yang memuat daftar nama peserta yang lulus. Hampir pingsan rasanya melihat hal itu. Dengan berjalan gontai, saya pulang ke rumah. Kepada orang tua saya sampaikan bahwa saya tidak lulus. Saya kira mereka sebetulnya kecewa meskipun tidak memperlihatkannya, karena mereka pernah menyampaikan keinginannya agar saya bisa kuliah di perguruan tinggi negeri dengan alasan biaya kuliah relatif murah dan berkualitas. Namun tidak berarti harapan saya untuk bisa kuliah pupus. Orang tua berpendirian bahwa anak-anaknya harus kuliah dan tidak perlu mengkhawatirkan biayanya. Saya sangat beruntung memiliki orang tua seperti mereka. Akhirnya, saya bisa kuliah di perguruan tinggi swasta di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Dengan berjalannya waktu, saya menyadari bahwa tidak masuk/kuliah di perguruan tinggi negeri bukan akhir dari segalanya, tetapi masih banyak hal atau prestasi yang bisa dicapai, juga bisa berkawan dengan teman-teman yang 'cool'. Sembari kuliah, saya juga mengikuti kursus bahasa Inggris di LIA Pramuka Jakarta, dan kegiatan lainnya. Ternyata bekal ilmu dan pengalaman berorganisasi yang didapat sebelumnya bisa menjadi modal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memperoleh beasiswa kuliah di luar negeri. Bagi saya kuliah di luar negeri sesuatu yang membanggakan, meskipun kata seorang dosen yang meneliti tentang pendidikan di Jepang bilang bahwa orang Jepang beranggapan bahwa warga negara Jepang yang kuliah di luar negerinya dipandang memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang kuliah di dalam negerinya. Mereka lebih bangga diterima di Universitas di dalam negeri daripada di luar negeri.
Btw, Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk menuju kesuksesan dengan jalan yang benar tanpa harus melalui kuliah atau kuliah di PTN. Kerja keras, kerja cerdas, disiplin dan jujur bisa menjadi modal menuju yang dicita-citakan.

No comments: