Friday, March 6, 2009

Korea Selatan

Pada hari Jum'at, 6 Maret 2009 menurut rencana Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak akan datang ke Indonesia. Presiden Lee adalah seorang pekerja keras yang bisa merubah nasibnya dari rakyat biasa yang di masa remajanya berjualan asongan menjadi seorang yang kaya raya.
Korea Selatan digambarkan sebagai negara yang termasuk terlambat dalam membangun industrinya, mengingat perusahaan-perusahaan di negara lain telah memiliki teknologi maju pada awal tahun 1970-an, namun Korsel mampu mengejar ketertinggalannya dengan mengusai teknologi, sehingga negara tersebut mampu mensejajarkan dirinya dengan negara-negara maju lainnya yang tergabung dalam Organization of Economic Cooperation and Development (OECD). Ada beberapa argumen yang mendukung kemajuan Korsel, yaitu karena penduduk Korea Selatan pada umumnya adalah pekerja keras; Kebijakan pemerintahnya yang sangat mendukung bidang pendidikan yang mengaitkannya dengan industri; Peran Pengusaha/Swasta/Chaebol dalam pengembangan riset dan teknologi, disamping filosofi Confucianism yang dipegang teguh oleh rakyatnya.
Korea Selatan juga diuntungkan oleh kebijakan luar negeri negara-negara "Barat" dalam perang dingin untuk membendung pengaruh komunisme di Asia, sehingga Korsel mendapatkan bantuan luar negeri yang sangat besar.
Pernah seorang pensiunan pejabat menceritakan kepada saya tentang pengalamannya ketika belajar di Australia pada awal tahun 1970-an. Dia pernah suatu saat ditegur oleh kawannya yang berasal dari Korea selatan agar tidak bermalas-malasan karena orang Korsel tersebut melihat dia sedang rebahan pada waktu siang hari.

4 comments:

anny said...

Boss ..
Maaf .. akhire tekan jam 9 nan neng Borobudur .. dadine langung balik hotel ..Waduh , padahal pengen men aku ketemu anwar .. aku njaluk telpone neng umi catis sih .. biasa .. aku angger njaluk telpon kawan kawan biasane catis duwe nomor e .Angger maring Yogya info ya wang
Salam ..

Tanti

Kalisantri-Bumiayu said...

Saiki Tanti makin sibuk ya berbisnis mengelilingi dunia. Ketemu kanca memang menyenangkan, tapi menyesuaikan waktunya yang sulit, kayak Budi, Ghofar, Atit dll sing ning Jakarta sudah lama sekali aku gak ketemu mereka. Semoga sukses selalu.

anny said...

Boss ..
Budi tah saiki neng Aceh , ora neng Jakarta . Aku gen wis takon , apa langka sing luwih adoh ? Budi angger neng Jogja sih selalu ketemu , terakhir ke Yogya beberapa bulan yang lalu , kabeh karo keluargane Budi .. ajeg Budi tah , selalu ceria ... Sering ketemu Catis ? Saiki Catis Ayu , Lemu tapi ajeg cawak ..
Ghofar, Atit tah ora tau ketemu , wis suwe nemen ..
Mungkin angger reuni tah seru ndeyan ...
Anyway , I got unexpected experience on my last visit to Jakarta ..last month i went there with my husband .. Hp ku ilang neng airport, tapi ketemu maning , dibelekna exactly after 2 hours .. Aku sudah blok nomor ku .. terus just last few days .. pagi sebelum ke airport aku inget harus beli sesuatu ke gramedia ..terus jarene bellboy hotel , perek koh ora adoh , ya wis aku putuskan pake bajay ..pas pereke RS Cipto , tasku ditarik tarik .. aku masih belum ngeh , tarikan tambah kenceng , wah .. jambret ..pas tas ku kan lumayan gede .. dadi madan angel .. plus badanku gede dadi ya lumayan kuat lah tenagane .. ya alhamdulillah ora apa apa sih .. kaget , and tanganku lumayan sakit .. pulang dari Gramedia aku masih pake Bajay terus ke hotel , ambil bagasi langsung ke airport .. ternyata , it took 3,5 hours to reach airport by taxi ..
waduh, kayane dina ne suwe nemen that day ..
allright .. insyaAllah nanti aku buat blog yah kapan kapan ..

Salam ,
Tanti

Kalisantri-Bumiayu said...

Dina kayane luwih suwe ning Yogya daripada Jakarta. Hehehe. Sopir taxi-ne muter2 disit mungkin sebelum ke Bandara. Kalau dari daerah Salemba dan sekitarnya ke Bandara paling membutuhkan waktu 45 menit - 1 jam. Aku beberapa kali ke Yogya. Tapi ya kuwe karena karo Big Boss, dadine ora bisa maring endi2. Nginepe ning Gedung Agung sing ketat nemen. Kapan-kapan yen aku liburan dhewek atau dengan keluarga ke DIY Tanti tak kabari.
Kalau ada yang mau jadi koordinator reuni bagus tuch.