Tuesday, September 2, 2008

Bussines and Pleasure

Dua minggu yang lalu saya ke Batam dengan pesawat Garuda Indonesia jam 13.05. Karena duduk di dekat jendela, saya bisa melihat gumapalan-gumpalan awan. Apabila diperhatikan, ternyata wilayah Indonesia sangat luas dan subur. Menikmati keindahan alam selama perjalanan hingga tidak terasa lama sampai di Bandara Hang Nadim.
Sebagai bagian dari Propinsi kepulauan Riau, Batam termasuk pulau yang cukup luas yang sedianya dibangun untuk menyaingi Singapura. Saking banyaknya pulau-pulau yang berada di Kepri, sampai ada pulau yang belum diberi nama. Terdapat beberapa tempat wisata menarik, tetapi saya tidak sempat mengunjunginya.
Selama di Batam, saya menginap di Hotel Nagoya. Hotel tersebut berada di sekitar tempat perbelanjaan. Banyak barang-barang bermerk yang diperjualbelikan terutama tas dan parfum, Hanya saya tidak tahu asli atau tidaknya barang-barang tersebut. Terbanyak tas merk Bonia.
Di Batam saya bertemu dengan pengusaha dari Jakarta yang menanamkan modalnya di beberapa perusahaan di Batam. Maksud kedatangannya adalah untuk menjual perusahaan-perusahaannya karena menurut dia Batam kurang menarik lagi untuk investasi. Dia juga bercerita bahwa sulit untuk meyakinkan investor luar negeri karena tidak adanya kepercayaan investor terhadap penegakan hukum/law enforcement ketika terjadi sengketa, merger atau kegiatan lainnya yang terkait.
Dia mengajak makan malam di Golden Prawn, Restoran Sea Food, di tepi laut. Makanannya lezat dan tempatnya luas. Dalam perjalanan dari Restoran tersebut saya diajak melihat gemerlap Singapura dari Bukit Senyum.
Sebelum pulang saya sempatkan beli Kek (Cake) Pisang dan tas merk Braun Buffel untuk istri, karena merk dan modelnya bagus dan jarang . "Lumayan, bisa buat lebaran", komentarnya.

No comments: