Wednesday, May 28, 2008

Birokrat

Akhirnya, sempat juga baca buku. Kali ini yang saya baca novel berjudul Sang Musafir karya Mohamad Sobary. Novel tersebut menceritakan tentang sosok "aku", menggambarkan tentang pengalaman hidup sang tokoh dari kecil sehingga dewasa. Salah satu kisah tentang pencari kerja dari desa yang mencoba menaklukkan Jakarta. Buku tersebut menggambarkan mengenai masa kecilnya di desa, meskipun hidup dalam kesederhanaan namun masih tetap dapat menikmatinya. Gambaran dunia kanak-kanak dalam kesederhanaan yang membahagiakan dan rukun. Apakah dunia kanak-kanak di desa-desa saat ini masih ada yang seperti itu? Belajar tentang budaya lokal, hormat pada orang tua. Nilai-nilai positif yang didapatnya menjadi landasan dalam menempuh kehidupan di belantara Jakarta. Nilai-nilai yang disampaikan oleh pengarang antara lain mengenai kegigihan, kejujuran, kedisiplinan, ketegasan. Cerita mengenai masa kecilnya saya tangkap sebagai kerinduan si tokoh akan ketenteraman hidup yang pernah dialaminya. Ternyata masih ada manusia yang tidak lupa akan budayanya, walaupun sudah berhasil menjadi petinggi dan berbaur dengan segala jenis sifat manusia di Ibukota, meskipun itu dalam sebuah novel.
Gambaran ketegasan dan keberanian sang tokoh dalam mengambil keputusan juga menarik perhatian saya. Sebagai seorang birokrat, dia bisa mendapatkan kemewahan, namun kemewahan itu sama sekali tidak menarik perhatiannya. Saya yakin sebagai seorang birokrat, dia banyak menerima tamu yang ingin bertemu dengan berbagai kepentingan, dari orang-orang yang sekedar ingin kenalan, mengucapkan selamat atas keberhasilannya, meminta jabatan, proyek, atau bantuan. Permintaan secara halus, kasar ataupun penuh ancaman. Hal tersebut bisa datang dari keluarga atau yang mengaku keluarga, dari kawan atau yang mengaku kawan, atasan, bawahan, rekanan, namun sang tokoh sangat bijak dalam mensikapinya.
Salah satu pesan yang bisa saya tangkap dari novel tersebut adalah bahwa seorang pengambil keputusan harus berani dan tegas. Kalau bisa saya tambahkan dia juga harus luwes dan tidak takut salah atau ragu-ragu, karena takut salah, berarti sudah salah. Tetapi jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.

No comments: